Natto: Makanan Fermentasi Jepang yang Kaya Nutrisi dan Kontroversial

Natto: Makanan Fermentasi Jepang yang Kaya Nutrisi dan Kontroversial

Natto, makanan fermentasi tradisional Jepang yang terbuat dari kacang kedelai, adalah hidangan yang seringkali menimbulkan reaksi yang kuat. Beberapa orang menyukainya karena rasa umami yang kaya dan manfaat kesehatannya yang luar biasa, sementara yang lain merasa jijik dengan teksturnya yang lengket dan aroma yang kuat. Terlepas dari preferensi pribadi, natto tetap menjadi bagian penting dari kuliner dan budaya Jepang, dengan sejarah panjang dan nilai gizi yang tak terbantahkan.

Sejarah dan Asal Usul Natto

Asal usul natto diselimuti legenda, tetapi sebagian besar cerita berpusat pada Minamoto no Yoshiie, seorang jenderal militer yang hidup pada abad ke-11. Dikatakan bahwa pasukannya memasak kacang kedelai untuk kuda mereka ketika mereka diserang. Terburu-buru, mereka membungkus kacang yang belum dimasak dalam kantong jerami. Setelah beberapa hari, kacang tersebut difermentasi oleh bakteri alami yang terdapat dalam jerami, menghasilkan natto.

Meskipun legenda ini menarik, bukti arkeologis menunjukkan bahwa makanan serupa natto mungkin telah ada di Jepang jauh sebelum abad ke-11. Namun, selama periode Edo (1603-1868), natto menjadi makanan pokok di seluruh Jepang, terutama di wilayah timur.

Proses Pembuatan Natto

Proses pembuatan natto relatif sederhana, tetapi membutuhkan perhatian terhadap detail untuk memastikan fermentasi yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pembuatan natto:

  1. Perendaman Kacang Kedelai: Kacang kedelai dicuci dan direndam dalam air selama sekitar 12-20 jam, tergantung pada suhu dan jenis kacang kedelai. Proses perendaman ini menghidrasi kacang dan membuatnya lebih mudah dimasak.

  2. Perebusan atau Pengukusan Kacang Kedelai: Kacang kedelai yang telah direndam kemudian direbus atau dikukus sampai empuk, tetapi tidak terlalu lembek. Memasak kacang kedelai membantu menghancurkan beberapa enzim yang dapat menghambat fermentasi dan juga mensterilkan kacang.

  3. Inokulasi dengan Bacillus subtilis: Kacang kedelai yang telah dimasak didinginkan hingga suhu sekitar 40-45°C (104-113°F). Kemudian, kacang tersebut diinokulasi dengan Bacillus subtilis, bakteri yang bertanggung jawab atas fermentasi natto. Bakteri ini biasanya tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan.

  4. Fermentasi: Kacang kedelai yang telah diinokulasi ditempatkan dalam wadah yang bersih dan berlubang, seperti baki styrofoam atau wadah khusus natto. Wadah tersebut kemudian disimpan dalam lingkungan yang hangat dan lembab selama 14-24 jam. Suhu ideal untuk fermentasi adalah sekitar 40°C (104°F). Selama fermentasi, Bacillus subtilis memecah protein dan karbohidrat dalam kacang kedelai, menghasilkan rasa, aroma, dan tekstur khas natto.

  5. Pendinginan dan Pematangan: Setelah fermentasi selesai, natto didinginkan dalam lemari es selama beberapa jam atau semalaman. Proses pendinginan ini menghentikan fermentasi dan memungkinkan rasa natto berkembang sepenuhnya. Beberapa orang percaya bahwa natto terasa lebih enak setelah disimpan selama beberapa hari.

Karakteristik Natto: Rasa, Aroma, dan Tekstur

Natto memiliki rasa yang unik dan kompleks yang sering digambarkan sebagai rasa umami yang kuat, sedikit pahit, dan seperti keju. Aroma natto juga sangat khas, dengan bau yang kuat dan menyengat yang menyerupai keju tua atau amonia.

Tekstur natto adalah salah satu aspek yang paling memecah belah. Kacang kedelai yang difermentasi dilapisi dengan lapisan lendir lengket yang menghasilkan serat-serat panjang dan elastis ketika diaduk. Lendir ini dihasilkan oleh enzim yang diproduksi oleh Bacillus subtilis selama fermentasi.

Nilai Gizi Natto

Meskipun rasanya mungkin tidak untuk semua orang, natto adalah makanan yang sangat bergizi. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan utama dari natto:

  • Kaya akan Protein: Natto adalah sumber protein nabati yang sangat baik, mengandung sekitar 18 gram protein per 100 gram. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

  • Sumber Vitamin K2: Natto adalah salah satu sumber makanan terkaya vitamin K2, khususnya menaquinone-7 (MK-7). Vitamin K2 penting untuk kesehatan tulang dan membantu mencegah penumpukan kalsium di arteri.

  • Mengandung Nattokinase: Nattokinase adalah enzim yang ditemukan dalam natto yang telah terbukti memiliki sifat trombolitik, yang berarti dapat membantu melarutkan gumpalan darah. Ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

  • Kaya akan Serat: Natto mengandung serat makanan yang tinggi, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat.

  • Mengandung Probiotik: Proses fermentasi menghasilkan probiotik, bakteri bermanfaat yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh.

  • Sumber Zat Besi dan Mineral Lainnya: Natto mengandung zat besi, magnesium, kalium, dan mineral penting lainnya yang penting untuk berbagai fungsi tubuh.

Cara Menikmati Natto

Di Jepang, natto biasanya dinikmati sebagai sarapan tradisional, disajikan dengan nasi putih, kecap, mustard Jepang (karashi), dan daun bawang yang diiris. Cara lain untuk menikmati natto termasuk:

  • Natto Maki: Sushi gulung yang diisi dengan natto.

  • Natto Don: Natto disajikan di atas semangkuk nasi.

  • Natto Omelet: Natto ditambahkan ke omelet untuk rasa dan nutrisi tambahan.

  • Natto Pasta: Natto dicampur dengan pasta dan saus.

  • Sebagai topping untuk hidangan lain: Natto dapat ditambahkan sebagai topping untuk tahu, sayuran, atau hidangan lainnya.

Kontroversi dan Penerimaan Natto

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, natto adalah makanan yang memecah belah. Banyak orang di luar Jepang (dan bahkan beberapa di Jepang) merasa sulit untuk mengatasi teksturnya yang lengket dan aromanya yang kuat. Namun, bagi mereka yang menghargainya, natto adalah makanan yang lezat dan bergizi yang menawarkan banyak manfaat kesehatan.

Penerimaan natto seringkali merupakan masalah selera yang diperoleh. Bagi mereka yang ingin mencoba natto, disarankan untuk memulainya dengan porsi kecil dan menggabungkannya dengan bahan-bahan lain yang dapat membantu menutupi rasa dan tekstur yang kuat. Seiring waktu, beberapa orang mungkin mulai menghargai rasa dan manfaat unik dari natto.

Kesimpulan

Natto adalah makanan fermentasi Jepang yang unik dan kontroversial yang menawarkan banyak manfaat kesehatan. Meskipun rasanya mungkin tidak untuk semua orang, natto adalah sumber protein, vitamin K2, nattokinase, serat, dan probiotik yang sangat baik. Jika Anda mencari makanan yang sehat dan berbeda untuk ditambahkan ke dalam makanan Anda, natto mungkin layak untuk dicoba. Ingatlah untuk memulai dengan porsi kecil dan bereksperimen dengan berbagai cara untuk menikmatinya. Siapa tahu, Anda mungkin akan menjadi penggemar natto!

Natto: Makanan Fermentasi Jepang yang Kaya Nutrisi dan Kontroversial

More From Author

Cloud Strife: Dari Prajurit Bayaran hingga Pahlawan Legendaris

Tofu: Sang Primadona Fleksibel di Dunia Kuliner, Menjelajah Ragam Hidangan Lezat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.