Hikosan-jingu Shrine, Kuil Shinto yang Terletak di Gunung Hiko-San

facebook jepang info twitter jepang info google plus jepang info

Deskripsi

Terdapat satu kuil Jingu yang layak sekali untuk dikunjungi. Kuil tersebut adalah Hikosan-Jingu Shrine. Jepang merupakan negara yang memiliki banyak pesona, mulai dari kastil-kastilnya, kemudian objek-objek wisatanya, makanan dan minumannya, kuil-kuil, beserta shrine-shrine-nya, dan masih banyak hal lainnya yang dapat memesona siapapun yang berkunjung ke negara tersebut.

Salah satu hal yang dapat memesona siapapun yang berkunjung ke negara tersebut adalah shrine-shrine-nya. Shrine yang satu ini terletak di Soeda-machi, Tagawa-gun, Perfektur Fukuoka, Jepang.

Seperti apakah shrine yang satu ini?

Yuk, disimak liputannya!

Hikosan-Jingu Shrine

Hikosan-Jingu Shrine yang terletak di Soeda, Perfektur Fukuoka, Jepang, merupakan salah satu dari kuil Shinto yang ada di Jepang.  Shrine ini, tepatnya, terletak sekitar enam puluh kilometer di bagian selatan dari kota Kitakyushu dan sekitar enam puluh kilometer sebelah timur dari kota Fukuoka. Shrine ini merupakan pusat pelatihan untuk sekte Shugendo Buddhisme.

Shugendo sendiri merupakan sebuah agama yang sangatlah sinkretis (menggabungkan keyakinan-keyakinan yang berbeda beserta dengan berbagai aliran-aliran pemikiran), kumpulan praktik-praktik pertapaan yang berasal dari periode Heian Jepang, yang berkembang selama abad ke tujuh dari penggabungan-penggabungan kepercayaan, kemudian filosofi dan doktrin, dan sistem-sistem ritual yang diambil dari praktik-praktik keagamaan rakyat setempat, kemudian pemujaan gunung-gunung Shinto dan agama Buddha. Shugendo juga merupakan suatu bentuk agama yang membutuhkan pelatihan sekaligus disiplin yang keras.

Hikosan-Jingu Shrine terletak di sisi gunung dari Gunung Hiko-san, Perfektur Fukuoka. Gunung Hiko-san sendiri, yang terletak di perbatasan antara Perfektur Fukuoka dan Oita, juga merupakan sebuah gunung yang dihormati sejak zaman kuno sebagai gunung suci dan disembah sebagai dewa Shinto pada zaman kuno. Gunung ini memiliki tiga puncak, yaitu Kita-dake dengan ketinggian 1.192 meter, kemudian Naka-dake dengan ketinggian 1.188 meter, dan terakhir Minami-dake dengan ketinggian 1.199 meter. Jo-gu dari Hikosan-Jingu Shrine terletak di bagian terdalam dari halaman shrine di atas puncak Naka-dake. Naka-dake sendiri merupakan puncak tengah dari tiga puncak Hiko-san, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Shrine ini konon dibangun pada tahun 740. Hohei-den yang merupakan ruang kuliah besar yang dibangun pada tahun 1616, sekaligus Kane-no-Torii yang merupakan gerbang perunggu Shinto yang dibangun pada tahun 1637, keduanya telah ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting oleh pemerintah Jepang.

Kemudian, kata Jingu yang terdapat dalam nama shrine yang satu ini, hanya diberikan kepada kuil Shinto paling bergengsi dengan sejarah yang terkenal. Dan tentunya hal ini dapat menambah nilai plus dari shrine yang satu ini. Apalagi sejak zaman kuno, sejumlah besar orang telah mengunjungi shrine yang satu ini dengan tujuan untuk menyembah dewa keselamatan sekaligus pertanian, kemudian pertambangan, serta kemenangan.

Gunung Hiko-san Hikosan-Jingu Shrine

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, Hiko-san merupakan sebuah gunung yang terletak di perbatasan antara Fukuoka dan Perfektur Oita. Gunung yang satu ini disebut sebagai Gunung Hiko dalam bahasa Inggris. Gunung ini memiliki tiga puncak, yaitu Kita-dake dengan ketinggian 1.192 meter, Naka-dake dengan ketinggian 1.188 meter, dan terakhir Minami-dake dengan ketinggian 1.199 meter.

Pada zaman kuno, gunung yang satu ini disembah sebagai dewa Shinto. Oleh karena itu, dikatakan juga bahwa Hikosan-Jingu Shrine sendiri didirikan pada tahun 531. Setiap puncaknya telah diabadikan sebagai dewa-dewa yang berbeda. Setelah itu, Gunung Hiko-san juga telah menjadi salah satu dari tiga gunung suci Shugendo, bersama dengan Gunung Haguro yang terletak di Dewa-Sanzan di Perfektur Yamagata dan Gunung Omine yang terletak di Perfektur Nara.

Pada abad ke delapan, orang-orang mulai memasuki pegunungan yang satu ini untuk berlatih asketisme. Pada abad ke sembilan hingga ke sepuluh, pemujaan gunung dan Buddha esoteris mulai dicampur, kemudian pelatihan-pelatihan mulai disebut dengan istilah Shugendo.

Para imam Shugendo tinggal di gunung dengan tujuan untuk berlatih. Selain itu, para imam di Hiko-San ini juga melatih teknik-teknik seni militer individu mereka. Oleh karena itu, kelompok imam – kelompok imam di Hiko-San menjadi tentara-tentara besar di Abad Pertengahan. Tetapi pada tahun 1581 mereka mulai terlibat dalam pertempuran yang terjadi antara dua Domain di Perfektur Fukuoka. Banyak dari mereka terbunuh. Sejak itu, Shugendo di Hiko-San menjadi menurun.

Bagian-Bagian Hikosan-Jingu Shrine

Terdapat dua kuil utama yang terdapat di gunung suci yang satu ini. Salah satunya adalah Jogu. Kuil ini terletak di atas puncak Naka-dake dan kuil pusat Hikosan-Jingu. Kuil lainnya adalah Hoheiden. Kuil ini terletak di lereng gunung pada ketinggian sekitar 720 meter. Selain itu, juga terdapat beberapa kuil tambahan sekaligus bawahan dan semuanya tersebar di sekitar kuil utama.

Anda sebagai pengunjung dapat datang ke kaki gunung Hiko-san. Sebagai gerbang masuk, terdapat Kane-no-Torii. Gerbang yang satu ini terletak di ketinggian sekitar 550 meter. Kane-no-Torii terbuat dari perunggu. Gerbang yang satu ini dibangun pada tahun 1637. Gerbang yang satu ini ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting Nasional.

Dari gerbang ini, terdapat sebuah jalan pendekatan sepanjang 0,8 kilometer, mendaki lereng gunung, untuk menuju ke Hoheiden, salah satu kuil yang terdapat di gunung suci ini. Perbedaan elevasi atau ketinggian jalan pendekatan dari Kane-No.-Torii menuju Hoheiden adalah sekitar 160 meter. Jalan pendekatan menuju ke Hoheiden sendiri merupakan sebuah tangga batu dengan sekitar delapan ratus langkah. Pada tahun 2005, Slopecar, yaitu sebuah monorel kecil telah didirikan di sepanjang jalan dari jalan pendekatan ini. Ketika Anda ingin mendaki dengan mudah, naiklah mobil. Mobil ini akan berjalan melalui taman bunga dan memakan waktu sekitar lima belas menit. Sebagian besar pengunjung yang datang dengan menggunakan mobil, pergi ke titik tengah dari jalan pendekatan ini. Tempat parkir sekaligus beberapa toko juga terdapat disana, dan bus rute datang ke sini (Perhentian Jingu-shita).        

Hoheiden dibangun kembali pada tahun 1616. Awalnya, bangunan tersebut merupakan sebuah aula kecil Buddha. Bangunan tersebut diperuntukkan untuk para imam Shugendo. Kuil yang satu ini juga ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting Nasional oleh pemerintah Jepang. Dari Hoheidon menuju Jogu, jaraknya adalah dua kilometer dan pendekatan elevasi atau ketinggian sekitar 470 meter. Jalan menuju Jogu sangatlah sulit. Jadi sebaiknya saat memutuskan untuk mendaki, pakailah pakaian yang nyaman sekaligus cocok untuk pejalan kaki. Terdapat juga beberapa kuil kecil yang terdapat di rute ini. Jogu yang terdapat di puncak Naka-dake merupakan asal-usul dari Hikosan-Jingu. Bangunan yang satu ini dibangun kembali pada tahun 1842.

Festival dan Ritual Shinto Hikosan-Jingu Shrine

Layaknya sebuah kuil Shinto, shrine yang satu ini juga menyelenggarakan ritual sekaligus festival-festival. Sebagai contoh, pada tanggal 01 Januari pada pukul 12.00 AM, terdapat Ritual Shinto Matsubashira, dimana sebelumnya terdapat Festival Hari Tahun Baru yang diselenggarakan pada pukul 10.30 AM. Kemudian terdapat juga Festival Doa Kemakmuran Bisnis dan Keselamatan Bisnis yang diselenggarakan pada tanggal 02 Januari pada pukul 11.00 AM. Yang jelas, di sepanjang tahunnya, shrine yang satu ini selalu memiliki agenda-agenda acara yang harus diselenggarakan.

Selain itu, di shrine yang satu ini juga Anda dapat menikmati melukis lonceng tanah liat Hikosan Garagara yang merupakan bukti pengabdian seseorang sementara.

Memutuskan untuk mengunjungi shrine yang satu ini tentunya akan menjadi sebuah keputusan yang tepat. Apalagi shrine yang satu ini terletak di wilayah pegunungan. Hal ini dapat memberikan kesan tersendiri kepada Anda sekaligus dapat membuat Anda menikmati suasana alam lewat persatuan Anda dengan alam-alam yang ada di sekitar jalan menuju shrine yang satu ini.

Jadi, bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi shrine yang satu ini?

Apabila Tertarik?

Apabila Anda tertarik untuk mengunjungi shrine yang satu ini, Anda dapat langsung mengunjunginya di 1 Hiko-san, Soeda-machi, Tagawa-gun, Perfektur Fukuoka.

Shrine yang satu ini dapat diakses dengan menggunakan kereta lokal maupun bus. Apabila Anda memilih menggunakan kereta lokal, Anda dapat memilih menggunakan kereta lokal JR Hita-Hikosan Line. Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan ini adalah sekitar satu jam lima belas menit dari Kokura yang merupakan Stasiun Shinkansen. Perjalanan ini akan menuju Stasiun Soeda.

Kemudian apabila Anda memilih menggunakan bus rute, waktu yang dibutuhkan adalah 32 menit untuk menuju halte Kane-no-Torii, kemudian sekitar 38 menit ke halte Jingu-Shita. Bus rute ini dioperasikan setiap sekitar 2,5 jam sekali. Dan pada hari Sabtu, Minggu kemudian libur nasional Jepang, penumpang bus diharuskan mengganti bus di halte Hikosan-eki dalam perjalanannya.

Demikian informasi mengenai kuil Shinto Hikosan-Jingu Shrine ini. Jangan lupa, akses terus website jepanginfo.co.id dan semoga informasi mengenai shrine yang satu ini, dapat bermanfaat bagi wawasan sekaligus pengetahuan Anda mengenai shrine-shrine yang ada di Jepang.

Terima kasih!  


Bus

[Bus]JR Hikosan Station/Bus/20 min./Hikosan-jingu-


Lokasi



Shrines, Temples & Churches
open closed : Open throughout the year
fee : Free in the shrine precincts
Adress Hiko-san, Soeda-machi, Tagawa-gun, Fukuoka
Phone -